26 Maret 2012

Data storage SAN (Storage Area Networks) dan NAS (Network-attached storage)

Storage Area Network SAN Merupakan solusi konfigurasi masa depan dalam media penyimpanan data dalam jumlah besar (TeraByte) dalam berbagai servis yang berbasis online di Internet maupun IntraNet.
Storage Area Network (SAN) adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari server dan penyimpan (storage). Terpisah & berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Biasanya tersambung melalui Fiber Channel, sebuah teknologi komunikasi data berkecepatan sangat tinggi, menjadikan SAN sebuah jaringan dedicated yang platform-independent yang beroperasi dibelakang server. SAN terdiri dari infrastruktur komunikasi, yang memberikan sambungan fisik, dan lapisan managemen, yang mengatur sambungan, elemen penyimpan, dan sistem komputer sehingga menghasilkan transfer data yang sangat aman dan handal.

Kapan Storage Area Network (SAN) dibutuhkan

Karena cara tradisional dalam menyambungkan server dengan media penyimpanannya tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan saat ini untuk akses secara cepat data dalam jumlah yang besar, hal ini mengubah paradigma model penyimpanan secara dramatis. Protocol legacy tidak lagi cocok untuk menangani data dalam jumlah besar. Secara contoh, teknologi SCSI menggunakan kabel paralel yang akhirnya sangat membatasi kecepatan, jarak tempuh data maupun jumlah media penyimpan yang bisa di tempelkan. Lebih sulit lagi, sangat tidak praktis untuk menggunakan SCSI untuk menyimpan data dalam jumlah TeraByte. Di samping itu, konsep tradisional hubungan penyimpan-server mengacu pada pendapat bahwa pemilik media penyimpan (storage) tersebut adalah server – hal ini menyebabkan terjadi limitasi dalam akses data. Pada saat lingkungan komputasi bergerak dari model yang server-centric ke data-centric, akses ke sumber daya data menjadi sangat kritis. Storage Area Network (SAN) adalah enabling technology yang memungkinkan sumber daya penyimpanan untuk di share, sambil memberikan servis akses data secara terus menerus, cepat dan mudah. Keuntungan utama dari SAN adalah :
• Availability : satu copy dari data jadi dapat di akses oleh semua host melalui jalur yang bebeda dan semua data lebih effisien di manage-nya.
• Reliability : infrastruktur transport data yang dapat menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
• Scalability: server maupun media penyimpanan (storage) dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, dengan tanpa pembatas harus menggunakan sistem yang proprietary.
• Performance : Fibre Channel (standar enabling teknologi untuk interkonektifitas SAN) mempunyai bandwidth 100MBps bandwidth dengan overhead yang rendah, dan SAN akan memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN.
• Manageability : berkembangnya perangkat lunak dan standar baik untuk FC-AL (Fibre Channel Arbitrated Loop) maupun Fibre Channel fabric memungkinkan managemen dilakukan secara terpusat dan koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.
• Return On Information Management : Karena bertambahkan tingkat redudansi dan kemampuan managemen yang baik, maupun kemampuan untuk di tambahkan server dan media penyimpan (storage) secara independen – SAN pada akhirnya memungkinan biaya kepemilikan yang rendah pada saat yang sama menaikan Return On Information Management (ROIM) di bandingkan metoda penyimpanan tradisional.
Apakah pendorong pasar untuk Storage Area Network (SAN) Keterbatasan kecepatan, jarak, dan konektifitas dari teknologi SCSI telah mendorong untuk mencari alternatif solusi daripada metoda penyimpanan tradisional yang server-centric. Kebutuhan untuk data sharing dan LAN yang bebas backup (yang memisahkan antara trafik standar LAN/WAN dengan trafik backup) telah mendorong awal pergerakan menuju teknologi SAN. Kebutuhan ini, di dorong pula dengan keinginan untuk menempatkan semua data secara online dan dapat di akses 24×7 dengan kebutuhan globalisasi dan pertambahan populasi pengguna Internet, akhirnya mendorong perkembangan pasar SAN.

Pendorong utama pasar SAN:
• Backup Capacity: semakin tinggi-nya kebutuhan akan penyimpanan data dan kebutuhan akan 100% aksesibilitas data oleh perangkat aplikasi telah menyebabkan kesulitan SCSI backup melalui LAN.
• Capacity Growth: Baik IDC maupun Gartner Group mengestimasikan bahwa pertumbuhan data setiap tahunnya melebihi 88%. Untuk memberikan gambaran sebuah perusahaan dengan data 750Gbyte data di tahun 2000 akan membutuhkan 5Tbyte di tahun 2003.
• System Flexibility/Cost: SAN adalah jaringan storage-centric, yang memberikan kemudahan scalability, memungkinkan server dan media penyimpanan (storage) ditambahkan secara independen satu sama lain. Peralatan lainnya, seperti disk array maupun peralatan backup dapat ditambahkan ke SAN tanpa mengganggu server maupun jaringan.
• Availability/Performance: Penggunaan protokol transmisi data untuk media penyimpanan, termasuk SCSI, memungkinkan untuk mentransfer data dalam jumlah besar dengan overhead dan latensi yang kecil.

Perbedaan LAN Dan WAN SAN


sebetulnya sangat mirip dengan LAN, terutama dalam metoda penyambungan sistem dengan perangkat keras dan perangkat lunak protokol yang standar. SAN berbeda dari LAN dalam dua (2) hal utama yaitu:

• Storage versus Network Protocol: Sebuah LAN akan menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan kecil data dan meningkatkan overhead komunikasi, dan mengurangi bandwidth. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead dan meningkatkan bandwidth.

• Server Captive Storage: Sistem berbasis LAN menghubungkan server dengan clien, setiap server memiliki dan mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data. Setiap penambahan media penyimpanan (storage) akan di tambahkan ke server, tidak di share melalui LAN. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan data (storage) untuk di kaitkan langsung ke jaringan tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN.

PERBEDAAN SAN DAN NAS

Storage Area Networks (SAN) dan Network-attached storage (NAS) keduanya adalah teknologi media penyimpanan (storage) yang terhubung ke jaringan, dan merepresentasikan teknologi penyimpanan (storage) dan jaringan. Sebuah SAN adalah jaringan dedicated untuk peralatan penyimpanan (storage) dan host, yang terpisah dari LAN/WAN di perusahaan. SAN di rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yang bandwidth intensif dari trafik normal LAN/WAN. Keuntungan lain SAN termasuk menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun managemen data yang terpusat. NAS adalah file server yang di khususkan, tersambung ke jaringan. NAS menggunakan protokol LAN seperti ethernet dan TCP/IP, yang memungkinkan NAS untuk lepas dari limitasi yang ada di teknologi SCSI. Beberapa produk NAS, seperti Network Appliance Filer dan Auspex server adalah peralatan penyimpan (storage), dan tersambung langsung ke jaringan messaging atau jaringan publik. NAS produk cenderung untuk di optimasikan untuk penggunaan file server saja. Masing-masing pendekatan mempunyai kelebihan masing-masing, konsensu umum menunjukan bahwa SAN merepresentasikan hubungan media penyimpan masa depan. Peralatan NAS tentu akan terus menjalankan fungsi spesifik mereka, tetapi indikasi trend menunjukan bahwa organisasi data-centric akan melakukan migrasi ke arah model SAN. Bagaimana cara me-manage SAN Saat ini ada dua (2) metoda dasar dalam managemen SAN:

• SNMP (Simple Network Management Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan managemen peringatan dasar, yang memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan managemen yang bersifat proaktif maupun keamanan (security).

• Proprietary Management Protocol: Beberapa perusahaan menyediakan perangkat lunak managemen SAN. Biasanya perangkat ini dijalankan di terminal yang terpisah (biasanya mesin NT) yang terhubung ke SAN. Dengan menyambungkan terminal managemen ini akan membuka beberapa kemampuan lain dari SAN, seperti zoning (security), mapping, masking, maupun fungsi backup and restore functions, dan managemen kegagalan. SAN Manager Sebuah SAN manager adalah perangkat lunak prorietary Storage Area Network managemen yang memungkinkan managemen terpusat dari host Fibre Channel dan peralatan penyimpanan (storage). Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan di SAN, sambil memungkinkan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media penyimpanan yang ada, dan pada akhirnya menekan biaya dalam menjalankan sistem yang ada dengan lebih effisien.


Kapan saya harus menggunakan switch atau hub
Hub: Hub biasanya digunakan di sistem yang kecil biasanya jaringan pada tingkat pemula. Hub biayanya biasanya lebih murah daripada switch, tapi juga hanya mampu memberikan throughput yang lebih rendah daripada switch. Switch: Digunakan dalam aplikasi yang data-intensif, bandwidth besar seperti backup, video editing, maupun scanning dokumen. Karena adanya jalur data yang redundan dan kemampuan managemen yang lebih, switch digunakan dalam lingkungan dengan data dalam jumlah besar yang harus tersedia terus menerus. Alasan SAN mengunakan switch bukan hub Switch memberikan beberapa keuntungan dalam lingkungan SAN:

• Failover Capabilities: Jika satu switch gagal dalam sebuah lingkungan jalinan switch, maka switch lainnya biasanya masih operasional. Berbeda dengan Hub jika terjadi kegagalan, maka seluruh sistem akan gagal.

• Increased Manageability: Switch mendukung standar Fibre Channel Switch (FC-SW), memungkinkan pengalamatan yang independen dari lokasi subsistem di jalinan fiber, dan memberikan isolasi yang lebih baik untuk mentolerir kegagalan yang pada akhirnya meningkatkan ketersediaan infrastruktur. FC-SW juga memungkinkan host untuk mengidentifikasi subsistem yang tersambung ke switch.

• Superior Performance: Switch memfasilitasi “multiple-transmission data flow”, dimana di dalam setiap jalinan sambungan fiber dapat menjaga truput yang tetap secara simultan 100 Mbps. Hub hanya mampu memberikan satu aliran data saja dengan total truput 100Mbps.

• Scalability: Interkoneksi antar switch memungkinkan ribuan interkoneksi tanpa perlu takut terjadi degradasi bandwidth. Sebuah hub akan terbatas pada 126 peralatan yang di interkoneksi.

• Availability: Switch mendukung penambahan subsistem (server maupun media penyimpanan) tanpa perlu re-inisialisasi atau shutdown. Pada Hub dibutuhkan Loop Initialization (LIP) untuk memperoleh alamat subsistem setiap kali terjadi perubahan di loop. LIP biasanya membutuhkan sekitar 0.5 detik dan cukup untuk membuat proses backup tape terputus.

Fiber Channel Fibre Channel adalah teknologi enabling dibelakang SAN. Sebuah standar interface media penyimpanan / jaringan, dia menghubungkan sistem host, desktop workstation dengan peralatan penyimpanan (storage) melalui interface point-to-point, serial bi-directional. Fibre Channel mampu untuk mengirimkan data pada kecepatan tinggi dengan latensi rendah melalui jarak yang sangat jauh – pada kecepatan 1 gigabit (200 MBps full duplex), dan jarak 10 kilometer. Fiber Channel adalah mekanisme transport yang mendukung banyak protokol (ATM, FDDI, TCP/IP, HIPPI, SCSI, dll.), memberikan fitur sambungan dan jarak dari protokol jaringan dengan kesederhanaan dan keandalan dari channel switching melalui kabel fisik yang sama (baik media tembaga maupun fiber). Interface yang digunakan untuk menyambungkan kabel Fiber Channel ke host dan peralatan penyimpanan (storage) biasanya disebut Host Bus Adapter (HBA). Setiap port menggunakan sepasang fiber untuk komunikasi dua arah, dengan pemancar (TX) tersambung ke penerima (RX) di ujung kabel Fiber Channel. Ada tiga (3) topologi utama yang menjadi basis dari Fibre Channel – Arbitrated Loop, Point-to-Point, dan Fabric (jalinan).

• Point-to-Point adalah sambungan langsung dua port di SAN. Sambungan ini akan mengalokasikan semua bandwidth yang ada di channel kepada port yang tersambung. Biasanya bandwidth yang diberikan sekitar 100MBps untuk setiap jurusan. Penting disini untuk memilih Host Bus Adapter (HBA) dan kompnen kontrol yang baik.

• Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) adalah topologi yang paling sering digunakan, memungkinkan dua atau lebih peralatan untuk berkomunikasi melalui bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth yang tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di loop tersebut.

• Switched topology memberikan konektifitas yang terbaik dan redundansi dengan mengimplementasikan arsitektur non-blocking, terdistribusi. Topologi ini terdiri dari satu atau lebih jalinan switch, tidak seperti Point-to-Point dan Arbitrated Loop, total bandwidth di topologi Switch bertambah dengan penambahan jumlah port. Sayangnya, SNIA pada saat ini belum punya set lengkap standar industri yang pada akhirnya menyulitkan penyebaran implementasi Switched Fabric SAN.

Keunggulan SAN


Sebagai solusi penyimpanan mutakhir, SAN memiliki keunggulan di atas solusi penyimpan terdahulu, antara lain:

• Availability: satu copy data dapat diakses oleh semua host melalui jalur yang bebeda, dan manajemen data menjadi lebih efsien.

• Reliability: infrastruktur transportasi data yang menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan.

• Scalability: server maupun media penyimpanan dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, tanpa batasan harus menggunakan sistem proprietary.

• Performance: Fibre Channel memiliki bandwidth sampai 200 Mbps dengan overhead yang rendah, SAN memisahkan tra?k backup dengan tra?k standar LAN/WAN.

• Manageability: berkembangnya perangkat lunak dan standar memungkinkan manajemen dilakukan secara terpusat, koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.

• Return On Information Management: SAN memungkinan biaya kepemilikan yang rendah, dan menaikkan Return On Information Management dibandingkan metode penyimpanan tradisional.


Kira-kira kalau digambarin Topologinya seperti ini :









GBIC

GBIC (Gigabit Interface Converter) adalah transceiver yang removable di switch, hub dan host Fiber Channel maupun Host Bus Adapters (HBA). GBIC mengkonversikan satu bentuk sinyal ke bentuk yang lain (sinyal fiber-optic ke sinyal listrik), dan merupakan komponen yang sangat kritis di transfer data berkecepatan tinggi. Modul GBIC dapat di ganti pada saat terpasang, dan menyimpan informasi sistem tentang peralatan yang tersambung ke jaringan. GBIC juga menjamin kualitas sinyal maupun integritas data. Interkonek Intekonek adalah pipa fisik yang digunakan untuk sambungan kecepatan tinggi, bandwidth lebar di dalam jaringan SAN. Dia mampu mengakses data pada kecepatan 100 kali lebih cepat dari jaringan yang ada pada saat ini. Dia menyambungkan semua komponen SAN, juga menyediakan scalability, konektifitas, kinerja dan ketersediaan yang baik. Dia yang memungkinkan terhubungnya komponen yang berbeda dalam SAN. I/O bus dan jaringan adalah dua contoh dari interkonek. Evolusi SAN Pada hari ini, SAN dapat secara effektif di jalankan di sebuah perusahaan, tanpa resiko kerugian investasi infrastruktur, atau mengancam integritas dari data yang disimpan. Banyak perusahaan terbaik telah sukses mengimplementasikan SAN, dan akan terus melakukannya. Dengan berkembangnya teknologi, calon pengguna perlu memperoleh informasi tentang standar industri yang spesifik ini sehingga pada saat mereka mengadopsi adalah sesuatu yang di approve oleh asosiasi industri, pembuatan peralatan dan pengembang. Beberapa industri perangkat keras, industri perangkat lunak dan konsorsium industri, termasuk SNIA (Storage Network Industry Alliance), FCIA (Fiber Channel Industry Association), dan FCA (Fibre Channel Alliance) mereperesentasikan industri SAN. Untuk mempromosikan dan mengadpsi standar SAN yang universal, group ini mengembangkan protokol perangkat keras dan perangkat lunak yang universal. Banyak vendor dalam industri bekerja menuju solusi “open”, memberikan pilihan bagi pengguna untuk mencampurkan dan mencari padanan produk, mengakomodasi fleksibilitas yang maksimum dan memungkinkan hasil yang optimal dari SAN mereka. Beberapa pembuat switch, sebagai contoh, bekerja keras agar switch mereka dapat beroperasi dengan peralatan yang dibuat oleh pabrik lain dalam lingkungan Fiber Channel. Hal ini merupakan kunci objektif, karena solusi yang sifatnya tertutup & proprietary hanya akan menghalangi kemungkinan pemakai untuk mencapai Return on Information Management (ROIM) yang tertinggi, dan akan menghalangi pemakai untuk mencapai lingkungan terbaik untuk pemrosesan penyimpanan data. Industri SAN umumnya mengadopsi Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) sebagai protokol untuk pertukaran di dalam lingkungan switch maupun non-switch. Tidak mengherankan jika FC-AL menjadi majoritas dalam implementasi SAN pada hari ini. FC-AL memungkinkan lebih dari dua peralatan untuk berbicara pada bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth yang tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di loop tersebut. Setiap peralatan dalam FC-AL SAN harus memohon untuk akses ke loop sebelum mengirimkan data. Fiber Channel memberikan sebuah set perintah, berfungsi sebagai “polisi jalan raya”, untuk memberikan akses yang teratur dan menjamin integritas data. Meskipun Switch Fabric SAN telah berhasil di implementasikan, teknik ini belum memiliki set standar yang lengkap yang di sepakati oleh industri. Pengguna yang berkeinginan untuk melakukan investasi di SAN ada baiknya mengimplementasikan topologi FC-AL, minimal sampai standar protokol Switch telah di setujui. Pembuat Switch pada saat ini telah melepaskan produk yang kompatibel dengan FC-AL, tapi bisa di upgrade untuk topologi Fabric. Walaupun ada penundaan karena belum adanya standar yang lengkap untuk Switch Fabric, pengguna masih akan tetap merasakan perbaikan kinerja yang bukan main dalam arsitektur SAN dengan menggunakan topologi FC-AL.

Sumber :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13624760



Tidak ada komentar:

Posting Komentar